Selain merupakan ibu kota Provinsi Jawa Tengah, Semarang juga menjadi kota terbesar metropolitan ke-5 se-Indonesia. Semarang dahulu merupakan sebuah tempat bernama Bergota/Plagota yang menjadi bagian dari Kerajaan Mataram Kuno. Awalnya bentuk dataran Semarang merupakan gugusan pulau-pulau kecil, namun karena terjadi pengendapan lumpur secara terus menerus maka daerah tersebut sepenuhnya menjadi daratan.
Jika kita berbicara mengenai sejarah Kota Semarang, mungkin hal yang terlintas dipikiran ialah mengenai cerita sejarah Gedung Pintu Seribu atau yang biasa dikenal dengan “Lawang Sewu”. Lawang Sewu memang begitu populer di kota yang satu, bahkan menjadi salah satu tempat yang ikonik. Namun Kota Semaran g masih menyimpan beragam kisah sejarah menarik lainnya. Apa sajakah itu?
Kisah pohon asam serta asal nama Semarang
Asal kata Semarang sendiri muncul pada akhir abad ke-15. Ada seorang pangeran bernama Made Pandan yang berasal dari Kesultanan Demak. Beliau mencari tempat-tempat baru dengan tujuan ingin menyebarkan agama Islam dengan ditemani anaknya. Sampailah ia di daerah Semarang yang saat itu masih bernama Bergota. Mereka mendirikan sebuah pesantren di sana, ternyata daerah tersebut merupakan daerah yang subur. Namun ada satu tumbuhan yang tumbuhnya jarang (Dalam bahasa Jawa disebut Arang), yakni pohon asam, atau dalam bahasa jawa disebut asem. Tumbuhan ini kemudian mendapat julukan Asemarang. Seiring berjalannya waktu, nama Asemarang pun berubah menjadi Semarang.
Kisah punden di Pasar Peterongan
Sebagai kota yang banyak dilewati peradaban, Semarang memiliki beberapa peninggalan pada masa penjajahan maupun pada masa kerajaan yang sudah berusia ratusan tahun. Peninggalan tersebut tersebar dibeberapa titik di Kota Semarang. Salah satunya ditemukan di Pasar Peterongan yang merupakan salah satu pasar tersohor dari Semarang. Bukan hanya menawarkan sensasi belanja, pasar ini juga memiliki nilai sejarah dan sarat akan cerita mistis. Dahulu pernah ditemukan sebuah punden di pasar ini dengan nama Punden Mbah Gosang. Punden merupakan sesuatu yang dianggap sakral bagi masyarakat setempat. Punden tersebut berbentuk sebuah bangunan permanen yang berdiri kokoh di tengah pasar. Kemudian tempat ini dipercayai warga setempat akan membawa keberuntungan bagi siapa saja yang datang untuk berziarah.
Kisah pohon asam raksasa
Selain ditemukan sebuah punden, di Pasar Peterongan ditemukan pula sebuah pohon asam raksasa yang memiliki nilai historis tinggi. Pohon itu tumbuh dengan sebuah keunikan, yakni buahnya tidak memiliki biji selayaknya pohon asam yang lain. Menurut cerita yang berkembang dalam masyarakat, pada zaman dahulu sempat diadakan sayembara untuk menebang pohon tersebut namun tak ada satu orangpun yang berani mendaftar, hingga suatu ketika ada seorang kyai yang mendaftar dalam sayembara tersebut. Ia yakin bisa menebang pohon itu, hingga beberapa ranting dan cabang pohon itupun berhasil dipangkasnya. Setelah beberapa hari kyai tersebut terserang penyakit dan tidak lama setelah hal itu terjadi tersiar kabar bahwa sang kyai telah meninggal dunia. Sejak peristiwa itu, masyarakat meyakini bahwa pohon tersebut memiliki unsur kramat dan warga sekitar tidak ada yang berani mengusik dan selalu merawat pohon tersebut.
Kisah Tugu Muda Semarang
Awalnya tugu ini didirikan untuk mengenang perjuangan para pemuda dalam mempertahankan kemerdekaan dari jajahan Jepang. Pertempuran tersebut dikenal dengan nama pertempurang 5 hari. Peristiwa heroik tersebut terjadi pada tanggal 14-18 Oktober 1945. Hingga saat ini tugu ini masih berdiri dengan kokoh dan menjadi saksi bisu perjuangan para putra terbaik bangsa kala itu. Tugu ini memiliki gambar di bagian bawah yang bercerita tentang semangat para pemuda dalam melawan Jepang, tugu ini juga merekam bagaimana kebengisan penjajah Jepang dalam menjajah Semarang kala itu.
Kisah Misteri Lawang Sewu
Lawang Sewu seolah menjadi ikon kota Semarang, jadi sayang apabila dilewatkan. Tempat yang satu ini memang dikenal mistis, bahkan pernah difilm-kan juga. Lawang sewu merupakan sebuah bangunan peninggalan sejarah, yakni pada masa penjajahan Jepang. Awalnya gedung Lawang Sewu merupakan sebuah pusat perkantoran perkeretaapian. Namun pada saat Jepang menyerang Indonesia, tempat indialihfungsikan menjadi tempat pembantaian bagi penduduk di bawah tanah dari lubang pembuangan yang ada di Lawang Sewu. Menurut cerita masyarakat setempat, dari dalam ruang bawah tanah tersebut sering terdengar suara-suara mistis yang mencekam. Hingga saat ini meskipun telah dibuka sebagai salah satu tempat wisata bersejarah yang ada di Semarang, kesan mistis tersebut masih sangat melekat.
Itulah sekilas tentang kisah-kisah yang terjadi di Kota Semarang. Entah percaya atau tidak, namun itulah cerita yang berkembang dalam masyarakat lokal.
sumber:http://www.semberani.com/ini-5-kisah-bersejarah-kota-semarang-yang-perlu-diketahui/
No comments:
Post a Comment