Anda pernah mendengar atau melihat Candi Jabung? Candi-candi di Indonsia memiliki karakteristik yang menarik banyak wisatawan dan juga akademisi. Salah satu yang menarik ialah Candi Jabung.
Candi Jabung diidentifikasi sebagai candi peninggalan kerajaan Majapahit. Hal itu diperoleh dengan melihat karakteristiknya yang terbuat dari batu bata merah. Pada masa Kerajaan Majapahit berjaya, pembangunan kotanya menggunakan batu bata merah, ditambah dengan melihat karakteristik arsitekturnya yang bergaya Hindu. Melihat hal itu, peneliti berkesimpulan bahwa Candi Jabung merupakan candi peninggalan Majapahit.
Arsitektur Candi Jabung mirip dengan Candi Bahal yang berada di Bahal, Sumatera Utara. Candi berdiri di atas lahan berukuran 35 meter x 40 meter. Candi terbuat dari batu bata merah berkualitas tinggi yang tersusun secara rapih dan diukir untuk membentuk relief yang menarik perhatian peneliti dunia serta wisatawan.
Ukuran candi memiliki panjang 13,13 meter, dengan lebar 9,60 meter, dan tingginya mencapai 16,20 meter. Candi Jabung dibangun menghadap ke arah Barat. Tak jauh dari hadapan candi terdapat bangunan candi kecil, peneliti memperkirakan bahwa candi tersebut berfungsi sebagai pelengkap bangunan candi yang berfungsi sebagai penjuru pagar.
Sisi menarik arsitektur Candi Jabung terdapat pada relief candi dan hiasan yang ada di sekitarnya. Ditemukan kalau di dalam bilik candi terdapat lapik arca. Terdapat relief yang terlihat seperti medalion, seorang pertapa memakai sorban yang berhadapan dengan murid-muridnya. Terdapat pula pahatan manusia, binatang, dan pohon-pohon. Di pintu candi terdapat patung singa yang diperkirakan sebagai simbol pelindung.
Kaki candi tingkat pertama Dimulai dari lis di atas batur yang berbentuk agief (3,51 genta) dengan hiasan daun padina, kemudian lis datar dengan ketinggian kurang lebih 60 cm, di atas lis-lis terdapat bidang panil yang terdiri dari 30 lapis bata merah atau setinggi 12 meter pada bidang panil dipahatkan motif medalion. Bidang tegak dari ornamen daun-daunan yang kesemuanya sudah tidak begitu jelas karena aus. Pada bagian tegak umumnya di pahatkan lukisan manusia, binatang dan di bagian tubuh candi, tepatnya di bagian tenggara, terdapat pahatan yang menggambarkan seorang wanita naik di punggung seekor ikan. Relief ini, dalam kepercayaan agama Hindu merupakan sebuah simbol dari kisah pelepasan jiwa Sri Tanjung. Relief Sri Tanjung ini juga dapat ditemukan di Candi Penataran di Blitar, Candi Surawana di Kediri, dan Candi Gapura Bajangratu di Trowulan, Mojokerto.
Setiap relief dan ukiran yang ada di Candi Jabung nampak indah dan halus penggarapannya. Selain SInga sebagai simbol di candi tersebut, terdapat juga pahatan kepala naga di bawah ambang pintu masuknya.
Tertarik untuk melihatnya secara langsung? Segera saja kunjungi Candi Jabung.
Alamat
Desa Jabung, Kec. Paiton, Probolinggo, Jawa Timur
Akses
Dari pusat kota Probolinggo, candi dapat dijangkau dalam waktu 1 jam melalui jalur Pantura
Peta
Selama masih di area Jawa Timur, mampir juga ke Jatimpark 1 dan Jatim Park 2, Pantai Gua Cina, dan wisata candi-candi peninggalan kerajaan Singasari
No comments:
Post a Comment