Cilacap sebetulnya merupakan nama baru dan relatif muda dibandingkan nama Donan. Nama Cilacap mengadopsi dari bahasa Sunda, Ci berarti sungai/air dan Lacap berarti sungai atau bunyi-bunyian. Lacap/Tlacap juga berarti lancip atau tanah yang menjorok ke laut. Sehingga Cilacap berarti tanah lancip yang menjorok ke air laut. Sementara ada pula yang mengatakan Cilacap berasal dari kata Cacab, yang dikenal oleh masyarakat Cilacap sampai sekarang sebagai cara menanam satu tanaman di lahan yang berair, cara ini dikenal dengan mencacab. Imbuhan Ci dipengaruhi oleh bahasa Sunda yang berarti air, karena sebagian penduduk Cilacap terdiri dari orang Sunda yang sejak tahun 1475 – 1831 sebagai warga Kabupaten Dayeuh Luhur dan wilayahnya kini digabungkan dengan Kabupaten Cilacap oleh Pemerintah Belanda. Sejarah mencatat pada masa Pemerintahan Belanda di Banyumas, Banyumas yang semula dibawah kekuasaan Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo) struktur Pemerintahannyapun dirombak total. Wilayah Banyumas dibagi menjadi 5 Kabupaten. 5 Kabupaten di wilayah Banyumas, yaitu :
- Kabupaten Banyumas meliputi ; Distrik Banyumas,Adireja, dan Purworejo (Klampok).
- Kabupaten Ajibarang meliputi ; Distrik Purwokerto, Ajibarang, dan Jambu (Jatilawang).
- Kabupaten Purbalingga meliputi ; Distrik Purbalingga, Sokaraja, Kertanegara (Bobotsari) dan Cahyana.
- Kabupaten Banjarnegara meliputi : Distrik Banjar, Singamerta, Leksana, Karang Kobar, dan Batur.
- Kabupaten Dayeuh Luhur meliputi ; Distrik Majenang, Dayeuh Luhur, Pegadingan (Cipari), dan Limo Manis (Jeruk Legi).
No comments:
Post a Comment