Responsive Ads Here

Friday, April 20, 2018

Asal Usul Nama Kota Jepara

Asal Usul Nama Kota Jepara


Banyak masyarakat belum mengetahui asal usul Kota Jepara, walaupun ia adalah masyarakat asli atau daerah sekitar Jepara. Kini Seputar Jawa Tengah akan menguraikannya secara terperinci agar warga lokal dan daerah sekitar juga lebih mengetahui sejarah masa lampau. Sejarah atau bisa dikatakan asal usul nama Jepara berawal dari pertemuan dua kata, yaitu Ujung Para, Ujung Mara dan Jumpara yang kemudian menjadi satu kata "Jepara". Yang mempunyai arti sebagai tempat bermukimnya para pedagang yang menjalankan aktivitas perniagaan ke berbagai daerah-daerah. Dalam buku Sejarah Baru Dinasti Tang (618-906 M) dikatakan bahwa, pada tahun 674 M ada seorang musafir dari Tionghoa (I-Tsing) suatu kali mengunjungi Negeri Holing atau Kerajaan Kalingga atau disebut juga Jawa (Japa) yang diyakininya berada di Negeri Keling, sebuah kawasan timur Jepara serta dipimpin oleh seorang raja wanita bernama Ratu Shima. 

Pada abad ke-XV (1470 M), Jepara baru dikenal sebagai bandar perdagangan kecil oleh para pedagang. Perdagangan Jepara semakin berkembang baik semenjak dipimpin langsung oleh Aryo Timur dibawah pemerintahan Demak Bintoro. Kemudian pada tahun 1507-1521, Aryo Timur digantikan oleh Pati Unus (anak kandung Aryo Timur) untuk meneruskan perjuangannya.

Pati Unus tidak kalah dengan ayahnya (Aryo Timur) dalam mengembangkan bandar perdagangan yang ada di Jepara. Pati Unus juga dikenal sebagai orang yang sangat gigih dalam mengemban amanat dari Pemerintahan Demak. Hal itu, ia perlihatkan saat melawan penjajahan Portugis di Malaka yang disebut sebagai mata rantai perdagangan di Nusantara.

Setelah Pati Unus wafat, tahta langsung diserahkan pada ipar Faletehan / Fatahillah pada tahun 1521-1536. Sultan Trenggono (1536) yang menggantikan Fatahillah, Jepara diberikan kepada anak serta menantunya yaitu Ratu Retno Kencono dan Pangeran Hadirin untuk menaungi kawasan Jepara. Namun, setelah Sultan Trenggono tewas (1546) dalam Ekspedisi Militer Panarukan Jawa Timur, terjadi geger kekuasaan di lingkup kerajaan Demak dan berakhir dengan tewasnya Pangeran Hadiri ditangan Aryo Penangsang (1549).

Kesedihan mendalam dialami Ratu Retno Kencono ketika melihat orang-orang yang dikasihi telah mati, akhirnya Ratu retno Kencono memutuskan diri untuk keluar dari istana dan bertapa di Bukit Danaraja. Setelah itu terjadi pertumpahan darah yang mengakibatkan Aryo Penangsang terbunuh oleh Sutowijoyo, kemudian Ratu Retno Kencono di rajuk untuk turun dari pertapaannya di Danaraja yang kemudian dilantik menjadi Penguasa Jepara, bergelar NIMAS RATU KALINYAMAT.
sumber:http://www.seputar-jateng.com/2015/08/asal-usul-nama-kota-jepara.html

No comments:

Post a Comment